Kondisi-kondisi di bawah ini adalah sinyal yang menandakan pengelolaan pembagian jatah saat terjadi kurangnya pasokan air bebas dan zat gizi utama lain di dalam tubuh :
1. Asma
2. Alergi
3. Tekanan darah tinggi atau hipertensi
4. Diabetes tipe II
5. Sembelit
6. Penyakit autoimun
Asma menandakan adanya dehidrasi dalam tubuh, yang menjurus ke degenerasi tubuh berkelanjutan sampai terjadinya komplikasi dehidrasi lainnya yang dapat menyebabkan kematian dini.
Pada saat dehidrasi (kekurangan air dalam tubuh), jaringan paru-paru menjadi sangat rentan. Kantong-kantong udara di paru-paru memiliki dinding yang sangat tipis dan membutuhkan air untuk melembabkannya sepanjang waktu. Aliran udara yang terus menerus melalui kantong-kantong ini juga menguapkan air yang tersedia di lapisannya. Dehidrasi akan otomatis mengurangi jumlah air yang tersedia di jaringan ini dan menyebabkan kerusakan, kecuali jika aliran udara dikurangi.
Pada dasarnya, inilah alasan di balik penghambatan aliran udara melaui paru-paru pada orang-orang yang asma.
Histamin bertanggung jawab mengurangi kecepatan aliran udara melalui paru-paru. Zat ini menyebabkan menciutnya bronkioli yang melekat pada kantong udara. Histamin juga merangsang produksi lendir yang kental yang menyumbat sebagian bronkioli dan melindungi lapisan bronkioli sendiri
Semua tindakan histamin pada saat dehidrasi dilakukan untuk melindungi saluran tubuh yang lembut yang berkontak langsung dengan udara luar dan mudah mnegering serta gersang jika tidak dilindungi.
Dianjurkan untuk pasien asma yang akan mendapatkan serangan atau sedang berada di tengah serangan untuk minum dua atau tiga gelas air, kemudian menmpatkan sejumput garam di lidah.
Air dan garam akan memberitahu otak bahwa unsur-unsur yang hilang dalam tubuh karena dehidrasi, khususnya pada penderita asma, telah memasuki sistem.
Otak akan segera memerintahkan bronkioli untuk melemas dan pernapasan akan menjadi lebih mudah.
Ketika garam mencapai paru-paru, pompa-pompa garam akan melepaskannya ke bronkioli untuk melonggarkan sumbatan lendir dan menyiapkannya untuk dibuang keluar, hanya jika ada cukup air. Terlalu banyak garam dan tidak cukup air bisa memunculkan hal yang sebaliknya, bisa menyebabkan bronkioli menciut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan di atas adalah saya kutip dari buku yang saya pinjam dari perpustakaan daerah, karena saya penderita asma dan telah mencoba sendiri terapi air ini dan alhamdulillah hasilnya sangat saya rasakan, sejak 3 tahun yang lalu saya sudah jarang mendapatkan serangan asma. Semoga catatan ini bisa membantu anda yang sedang mengalami atau keluarga anda yang punya riwayat asma, catatan ini bisa jadi panduan.
Sabtu, 29 September 2012
Kamis, 27 September 2012
www (Wildest Wanted Woman)
6 Sifat wanita sholihat :
1. Taat kepada Alloh dan Rosul
2. Taat dan takdzim pada suaminya
3. Membantu tugas suaminya dalam agama dan mencari ma'isyah
4. Bertanggung-jawab mengurus rumah-tangga
5. Menjaga martabat suami dan rahasia rumah-tangga
6. Syukur, sabar, mengalah, sering minta maaf kepada suaminya
Selain segala jenis sifat-sifat yang baik dan ideal seperti yang disebutkan di atas, yang termasuk kategori wanita solihat adalah wanita yang mandiri dalam hal ekonomi, financially independent. Jika tidak mampu mandiri, minimal bisa membantu mai'syah suami. Jangan bayangkan Fatimah sebagai putri Nabi, dan isteri dari Ali salah satu Khalifah, tidak bekerja. Beliau bekerja sebagai penggiling gandum. Membantu mai'syah suami tidak harus menjadi sarjana, wanita karir, profesional yang bekerja di perusahaan. Banyak buanget bentuk home bussines, bisnis rumahan (bukan murahan!) yang bisa dilakukan para wanita. Bagaimana kalau tidak bisa bekerja? Ya. minimal bisa menyeimbangkan kemauan dan kemampuan. jangan sampai tekor.
Pernah mendengarkan tausiyah yang menyatakan bahwa suami adalah jembatan bagi wanita untuk bisa masuk sorga? Nasehat itu tidak berlebihan, sebab sabda Nabi :
"Siapa wanita yang mati dan suaminya ridho, akan masuk sorga."
Tuh kan! Makanya sering-seringlah minta maaf dan ridho pada suami.
Berat? Tentu saja. Apalagi pasangan basi yang bukan lagi pengantin baru. Isteri semakin tahu modal suami. Semakin mengerti jeroan suami. Tetapi ganjaran untuk tetap istiqomqh, konsisten dan persisten menjadi wanita sholiat sangatlah besar :
"Ketika seorang wanita telah mengerjakan sholat lima waktu dan telah berpuasa di bulan romadhon dan menjaga farjinya dan taat kepada suaminya, dikatakan kepadanya : masuklah engkau (wanita solihat) ke sorag dari pintu mana saja yang engkau kehendaki."
Wooow!
Jadi, bagi kaum pria, apalagi yang dicari dan digilai selain wanita solihat yang adalah sebaik-baiknya kenikmatan mengalahkan kenikmatan dunia manapun?
Bagi para isteri, apalagi yang dicari selain berusaha habis-habisan menjadi wanita solihat yang ganjarannya adalah masuk sorga dari pintu mana saja?
Bagi wanita lajang : idem. Masalahnya adalah, semua dalil-dalil tentang wanita solihat selau dikaitkan dengan kehadiran suami. jadi, apakah yang "sorangan wae", gadis atau janda, dapat mencapai pangkat dan derajat wanita solihat yang paripurna? So? Fa-aina tadzhabuun?
1. Taat kepada Alloh dan Rosul
2. Taat dan takdzim pada suaminya
3. Membantu tugas suaminya dalam agama dan mencari ma'isyah
4. Bertanggung-jawab mengurus rumah-tangga
5. Menjaga martabat suami dan rahasia rumah-tangga
6. Syukur, sabar, mengalah, sering minta maaf kepada suaminya
Selain segala jenis sifat-sifat yang baik dan ideal seperti yang disebutkan di atas, yang termasuk kategori wanita solihat adalah wanita yang mandiri dalam hal ekonomi, financially independent. Jika tidak mampu mandiri, minimal bisa membantu mai'syah suami. Jangan bayangkan Fatimah sebagai putri Nabi, dan isteri dari Ali salah satu Khalifah, tidak bekerja. Beliau bekerja sebagai penggiling gandum. Membantu mai'syah suami tidak harus menjadi sarjana, wanita karir, profesional yang bekerja di perusahaan. Banyak buanget bentuk home bussines, bisnis rumahan (bukan murahan!) yang bisa dilakukan para wanita. Bagaimana kalau tidak bisa bekerja? Ya. minimal bisa menyeimbangkan kemauan dan kemampuan. jangan sampai tekor.
Pernah mendengarkan tausiyah yang menyatakan bahwa suami adalah jembatan bagi wanita untuk bisa masuk sorga? Nasehat itu tidak berlebihan, sebab sabda Nabi :
"Siapa wanita yang mati dan suaminya ridho, akan masuk sorga."
Tuh kan! Makanya sering-seringlah minta maaf dan ridho pada suami.
Berat? Tentu saja. Apalagi pasangan basi yang bukan lagi pengantin baru. Isteri semakin tahu modal suami. Semakin mengerti jeroan suami. Tetapi ganjaran untuk tetap istiqomqh, konsisten dan persisten menjadi wanita sholiat sangatlah besar :
"Ketika seorang wanita telah mengerjakan sholat lima waktu dan telah berpuasa di bulan romadhon dan menjaga farjinya dan taat kepada suaminya, dikatakan kepadanya : masuklah engkau (wanita solihat) ke sorag dari pintu mana saja yang engkau kehendaki."
Wooow!
Jadi, bagi kaum pria, apalagi yang dicari dan digilai selain wanita solihat yang adalah sebaik-baiknya kenikmatan mengalahkan kenikmatan dunia manapun?
Bagi para isteri, apalagi yang dicari selain berusaha habis-habisan menjadi wanita solihat yang ganjarannya adalah masuk sorga dari pintu mana saja?
Bagi wanita lajang : idem. Masalahnya adalah, semua dalil-dalil tentang wanita solihat selau dikaitkan dengan kehadiran suami. jadi, apakah yang "sorangan wae", gadis atau janda, dapat mencapai pangkat dan derajat wanita solihat yang paripurna? So? Fa-aina tadzhabuun?
Langganan:
Postingan (Atom)