Dalam berwirausaha, yang paling penting adalah gagasan. Gagasan usaha sungguhan (real business) bukan gagasan usaha khayalan (illusionary business), bukan usaha spekulasi (speculative business), maupun bukan "dakonan" (money games). Kedua hal tersebut sangat mudah untuk membedakannya, yaitu dengan memakai ukuran apakah usahanya merupakan jalan pintas untuk kaya raya dalam waktu yang singkat? Apabila jawabannya ya, maka dapat diindikasikan bahwa usaha tersebut bukan usaha sungguhan. Dalam bahasa yang populer, dikenal dengan sebutan pelanggaran etika bisnis. Walaupun kemungkinan ujungnya sama, yaitu kaya raya, usaha sungguhan akan melalui jalan yang realistis dan memakan waktu yang cukup lama.
Gagasan usaha sebaiknya disesuaikan dengan kepribadian kita, yang kita sukai, sesuai dengan panggilan jiwa kita. Ada dua petunjuk praktis untuk memunculkan gagasan usaha, yang pertama menghadiri berbagai pameran, seminar, workshop/lokakarya dan lain-lain serta mencoba untuk mengambil pelajaran dari semua itu. Yang kedua, apa yang dikenal dengan "ATM" (Amati, Tiru gagasannya, dan Modifikasi produknya atau dalam ungkapan Jawa niteni, nirokake, nambahake). Oleh karena pada umumnya wirausaha yang berhasil memuali usahanya dari usaha mikro/kecil, maka mulailah laksanakan gagasan melalui usaha skala kecil, untuk mencari pengalaman terlebih dahulu. Apabila sudah ada pengalaman, maka akan lebih mudah melangkah ke usaha yang lebih besar.
sumber : CAI 2011